Minggu, 31 Juli 2011

Bila Hati Rindu Menikah

oleh rara ibn abu thalib,

Dear Ukhti………
apa kabar imanmu hari ini?
semoga selalu menapak maju
apa kabar hatimu hari ini?
semoga selalu bersih dari debu juga kelabu
apa kabar cintamu hari ini?
semoga selalu berpeluh rindu pada Nya…

Ukhti..
sungguh indah hidup setelah menikah
apa yang sebelumnya haram menjadi halal
semua perbuatannya mendapat pahala yang berlimpah di sisiNya
suka duka dilalui berdua
senang sedih ada yang menemani
tawa tangis pun bersama

Ukhti..
menikah adalah setengah dien,
dan ia menggenapkan dien menjadi satu…
sungguh, menikah seperti melihat dunia lain
yang tiada pernah dikunjungi sebelumnya…
apa yang tidak bisa dilihat sebelum menikah
kini tidak lagi,
seakan membuka mata kanan
yang sebelumnya belum pernah dibuka
begitu luas, begitu indah,
hingga Rasul pun menyunnahkan suatu pernikahan ini:

“bukan termasuk ummatku, jika ia berkeinginan tidak menikah…”

Ukhti..
menikah adalah keputusan besar dari suatu perjanjian berat
pernah ada yang berkata..
“saat akad diucapkan Arsy tertinggi berguncang karena suatu perjanjian
berat diucapkan, karena itu saat akad terjadi ada tangis disana..tangis
suka, tangis duka…”
Allah menjadi saksi karena Dia Yang Maha Melihat lagi Menatap
dan setiap undangan yang datang akan mendoakan pernikahan ini

Ukhti..yang sedang menanti “terkasih”
nanti-lah dengan sabar…
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu
siapkan dirimu, hatimu..
sangat mudah bagiNya memberikan “terkasih” untukmu
ataupun tidak berharap
dan mintalah padaNya..
pemilik alam raya dan pencipta “terkasih”mu

Ukhti..yang sedang menjelang akad
berdoa-lah selalu padaNya
penentu segalaNya…
mohon petunjukNya jika “terkasih” adalah yang terbaik untukmu
kemudahan, juga kelancaran dalam peristiwa besar nanti
sungguh, Allah Maha Tau yang terbaik untuk dirimu..
siapkan dirimu, hatimu..

Ukhti..yang telah menikah
jagalah nikmatNya yang besar ini
hanya dengan izinNya dirimu dan “terkasih”mu bersatu,
tiada yang lain…
jadilah penyejuk hati dan pandangannya..
menjadi istri sholehah dambaan..

Ukhti..
bahagiamu adalah bahagiaku
sedihmu juga sedihku
tawamu, tawaku juga
tangismu adalah tangisku
semoga Allah Yang Maha Indah,
memudahkan langkah ini..
memberikan yang terbaik menurutNya
dan menjadikan wanita dan istri juga ibu sholehah…

Barakallah,, Ukhti.. semoga Allah memudahkan segala urusanmu untuk menuju “kesana”.. Amiiin Allahumma Amiiin…
Aku ingin sekali bisa memenuhi undangan walimahanmu di Bandung,, tapi…. masih melobi ortu apakah aku diperbolehkan kesana.. Semoga aku bisa datang ya, May…

Dan ini juga kupersembahkan untuk seluruh akhwat fillah yg ingin, akan atau sedang mempersiapkan serta yang sudah menuju kesana… semoga bisa menjadi renungan yg bermanfaat…

author: unknown

Rumah Tangga Islami

Dalam rumah tangga Islami, seluruh anggota keluarga memiliki peran dan fungsi yang jelas. Masing-masing mereka menghormati perannya. Suami adalah pemimpin yang berakhlak shodiqul wa'di (selalu menepati janji baik pada Allah SWT maupun masyarakat), dapat menegakkan keadilan dan kasih sayang dalam memimpin keluarga. ''Dan dia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.'' (QS Maryam [19]: 55).

Istri berfungsi menaati suami dan bekerja sama dengannya dalam kebajikan dan takwa, sehingga mampu mengayomi keluarga dengan kasih sayangnya yang tulus ikhlas. Anak-anak pun menjadi cahaya mata karena ketaatan dan kesalehan mereka.

''Wahai Rabb kami, karuniakanlah kepada kami istri-istri dan anak-anak keturunan kami sebagai cahaya mata (penyenang hati) bagi kami, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Furqan [25]: 74).

Marhaban ya Ramadhan


Gersang bumi tanpa hujan..
gersang akal tanpa ilmu,,
gersang hati tanpa iman..
gersang jiwa tanpa amal..
marhaban ya ramadhan..
selamat menunaikan ibadah puasa
mohon maaf lahir dan bathin